Senin, 05 Agustus 2024

Husnul Khatimah

Kalimat ini sangat populer di lingkungan kita dalam setiap doa. Husnul khatimah artinya adalah akhir yang baik, maksudnya kita yang hidup sejak awal senantiasa beriman dan beribadah kepada Allah, maka kita minta kepada Allah agar mati dalam keadaan membawa iman, bukan justru mati tidak membawa iman dan Islam, na'udzubillah.

Dalam sebuah hadits shahih ditegaskan:

"Diriwayatkan dari Anas bahwa Nabi bersabda: "Janganlah kalian kagum dengan seseorang hingga kalian melihat bagaimana akhir hidupnya. Sungguh seseorang akan beramal saleh sepanjang hidupnya yang andaikan ia mati saat itu akan masuk surga, namun ia berubah (di akhir hidupnya) dan melakukan  amal buruk. Dan sungguh seseorang akan melakukan amal buruk di sepanjang hidupnya yang andai kata mati saat itu akan masuk neraka, lalu ia berubah (di akhir hidupnya) dan melakukan saleh." (HR Ahmad, Abu Ya'la, al-Bazzar dan at-Thabrani, perawinya adalah perawi hadits shahih)

Sabtu, 03 Agustus 2024

Membaca Yasin di Dekat Orang yang Akan Wafat

Bagi orang yang masih hidup dan melihat orang yang akan wafat, hendaknya turut membacakan surat Yasin di dekatnya, sebagaimana dalam sebuah hadits berikut:

"Dari Ma'qil bin Yasar bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Bacalah surat Yasin di dekat orang-orang yang meninggal kalian." (HR Abu Dawud, an-Nasa'i, dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)

Memang ada sebagian ulama yang menilainya dhaif, karena Abu Utsman yang majhul dan karena redaksinya sanad haditsnya yang mudhtharib seperti yang dikatakan oleh ad-Daruquthni. Namun al-Hafizh Ibnu Hajar menegaskan bahwa hadits di atas diperkuat oleh amaliah sebagian sahabat yang membacakan surat Yasin:

Jumat, 02 Agustus 2024

Berprasangka Baik kepada Allah

Ketika mati segera menjemput seseorang, maka yang harus diyakini adalah berprasangka baik kepada Allah. Bahwa Allah akan senantiasa memberi rahmat kepada jenazah dan orang-orang yang akan ditinggalkan, sebagaimana sabda Rasulullah Saw:

"Janganlah di antara kalian meninggal kecuali ia berprasangka baik kepada Allah." (HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dari Jabir)

Menuntun dengan Kalimat Tauhid

Menuntun orang yang akan wafat dengan suara lirih di dekat telinganya dengan kalimat tauhid adalah sebuah anjuran agar mayit meninggalkan dunia ini dengan husnul khatimah. Hal ini sebagaimana tuntunan dalam hadits berikut:

Kamis, 01 Agustus 2024

Memperbanyak Amal Ibadah

Jika kita telah ingat akan kematian, tentu kita akan ingat siapa saja yang akan mengantar dan menemani di alam kubur yang gelap dan menyendiri. Nabi Saw bersabda:

"Ada tiga yang mengantar mayit. Yang dua kembali dan hanya satu yang bersamanya. Yang ikut mengantarnya adalah keluarganya, hartanya dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya, dan yang tetap bersamanya adalah amalnya." (HR al-Bukhari)

Di antara amal yang menemani di alam kubur adalah:

"Jika orang mukmin wafat, maka (pahala) shalat ada di dekat kepalanya, sedekah di tangan kanannya dan puasa di dadanya." (HR Abu Nuaim)

Selasa, 30 Juli 2024

Menjelang Kematian

Semua makhluk pasti akan mengalami kematian, sebagaimana firman Allah:

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan kematian." (QS. Ali Imran: 185, al-Anbiya': 35 dan al-Ankabut: 57)

Karena kematian pasti akan datang, maka kedatangannya tidak akan lama lagi:

"Setiap yang datang adalah dekat." (HR Ibnu Majah dari Ibnu Mas'ud dan at-Thabrani)

Karena itu, kepada siapapun yang akan mengalami kematian (kita atau orang lain) terdapat beberapa tuntunan dan amaliah yang dianjurkan untuk kita amalkan agar husnul khatimah dan memudahkan keluarnya ruh.

Sabtu, 15 Juni 2024

Niat Qurban dan Aqiqah Sekaligus dengan Satu Ekor Kambing: Sahkah?


Kalangan ulama dalam madzhab Syafi'i berbeda pendapat tentang hal ini. Imam Ibnu Hajar al-Haitami berpendapat bahwa orang tersebut hanya berhasil mendapat pahala salah satu saja. Sedangkan menurut pendapat Imam Romli, ia bisa mendapatkan pahala keduanya.

 (مسألة):
 لو نوى العقيقة والضحية لم تحصل غير واحدة عند (حج) ويحصل الكل عند (م ر)

[Masalah] Jika ada orang berniat melakukan aqiqah dan kurban (secara bersamaan) tidak berbuah pahala kecuali hanya salah satunya saja menurut Imam Ibnu Hajar (al-Haitami) dan berbuah pahala keduanya menurut Imam Romli. (Ibnu Hajar al-Haitami, Itsmidil Ain, [Darul Fikr], h:127).

Apabila mengacu pada kutipan al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dari para tabi'in dalam Fathul Bari, jelas bahwa orang yang belum diaqiqahi oleh orangtuanya, kemudian ia menjalankan ibadah qurban, maka qurbannya itu saja sudah cukup baginya, tanpa perlu beraqiqah.

Rabu, 28 Februari 2024

Dalil-dalil Adanya Kehidupan di Alam Barzah

وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ أَمْوَاتًا، بَلْ أَحْيَآءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَ

“Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapatkan rezeki.” (QS. Ali Imran: 169)

وَلاَ تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ اَمْوَاتٌ، بَلْ اَحْيَآءٌ وَلٰكِنْ لاَ تَشْعُرُوْنَ

“Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tapi kamu tidak menyadarinya.” (QS. Al-Baqarah: 154)

عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَتَى الْمَقْبَرَةَ فَقَالَ: اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ وَاِنَّا اِنْشَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَ حِكُوْنَ

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berziarah ke kubur seraya berdoa: ‘Keselamatan bagi kalian penghuni rumah yang mukmin dan insya Allah kami akan menyusulmu kemudian’.” (HR Bukhari dan Muslim)

Rabu, 07 Februari 2024

Tafsir Surat Al Isra Ayat Satu

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Maha Suci (Allah) yang telah mengisra’kan hamba-Nya pada suatu malam dari al-Masjid al-Haram ke al-Masjid al-Aqsha yang telah Kami berkahi sekitarnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian ayat-ayat Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Kata subhaana terambil dari kata sabaha yang pada mulanya berarti menjauh. “Bertasbih” dalam pengertian agama berarti “Menjauhkan Allah dari segala sifat kekurangan dan kejelekan.” Dengan mengucapkan “Subhaanallah”, si pengucap mengakui bahwa tidak ada sifat, atau perbuatan Tuhan yang kurang sempurna, atau tercela, tidak ada juga ketetapan-Nya yang tidak adil, baik terhadap orang/makhluk lain maupun terhadap si pengucap.