Minggu, 02 Oktober 2022

Jasad yang Utuh

Fenomena yang kadang terjadi saat ini adalah ditemukannya jasad mayit yang masih utuh meski telah dikubur dalam waktu yang sangat lama. Jasad utuh ini memang sudah dijelaskan dalam hadits-hadits shahih:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ ابْنِ آدَمَ يَأْكُلُهُ التُّرَابُ إِلَّا عَجْبَ الذَّنَبِ مِنْهُ خُلِقَ وَفِيْهِ يُرَكَّبُ - رواه مسلم

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda, ‘Semua manusia akan dimakan oleh tanah kecuali tulang ekor. Dari inilah ia diciptakan dan disusun kembali’.” (HR Muslim)

إِنَّ اللهَ قَدْ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ - رواه أحمد وأبو داود والنسائي وابن ماجه وابن خزيمة وابن حبان والحاكم والطبراني والبيهقى عن أوس بن أوس الثقفى

“Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada tanah untuk memakan jasad para Nabi.” (HR Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi dari Aus bin Aus Ats-Tsaqafi).

Dari hadits ini, ahli hadits Syekh Al-Munawi mengqiyaskan beberapa kalangan yang jasadnya tidak dimakan tanah:

ثُمَّ هَذَا عَامٌّ خُصَّ مِنْهُ نَحْوُ عَشْرَةِ أَصْنَافٍ كَالْأَنْبِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُؤَذِّنِ الْمُحْتَسِبِ وَحَامِلِ الْقُرْآنِ - فيض القدير، ج٥/ص١٣

“Hadits ini (semua manusia akan hancur) adalah umum yang ada pengecualiannya, yaitu sekitar sepuluh kelompok, seperti para Nabi, para syuhada, shiddiqin, ulama yang mengamalkan ilmunya, tukang adzan yang hanya mengharapkan pahala dari Allah dan penghafal al-Qur’an.” (Faidh Al-Qadir, 5/13).

Jasad utuh seperti ini bisa saja merupakan nikmat dan dijauhkan dari siksa kubur. Namun jika ditemukan keanehan, misalnya nonmuslim yang jasadnya masih utuh bukan karena nikmat kubur, bisa jadi tanah kuburannya steril dari kuman dan bakteri sehingga tidak ada yang merusak jasadnya. Atau karena diberi obat kimia tertentu dan sebagainya.

Wallahu a’lam.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar