Rabu, 22 Maret 2023

Puasa Ramadhan

Definisi Puasa

Menurut bahasa, puasa (shaum) artinya menahan. Sedangkan menurut syari’at, puasa berarti menahan diri secara khusus pada waktu tertentu, dengan syarat-syarat tertentu dan disertai niat demi mengharapkan ridha Allah SWT. Menahan diri di sini termasuk ibadah karena harus menahan diri dari makan, minum dan berhubungan badan serta menahan diri dari segala macam syahwat, sejak terbit fajar hingga tenggelam matahari. 

Kewajiban Puasa Ramadhan

Berdasarkan al-Qur’an, al-Hadits dan Ijma’, puasa Ramadhan merupakan ibadah yang diwajibkan pada setiap Muslim yang telah tercapai padanya syarat wajib puasa.

Di dalam al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Senin, 13 Maret 2023

Mencegah Anak Bermain Saat Setan Berkeliaran

Nabi Saw bersabda:

إِذَا اسْتَجْنَحَ اللَّيْلُ أَوْ قَالَ جُنْحُ اللَّيْلِ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنْ الْعِشَاءِ فَخَلُّوهُمْ وَأَغْلِقْ بَابَكَ وَاذْكُرْ اسْمَ اللَّهِ وَأَطْفِئْ مِصْبَاحَكَ وَاذْكُرْ اسْمَ اللَّهِ وَأَوْكِ سِقَاءَكَ وَاذْكُرْ اسْمَ اللَّهِ وَخَمِّرْ إِنَاءَكَ وَاذْكُرْ اسْمَ اللَّهِ وَلَوْ تَعْرُضُ عَلَيْهِ شَيْئًا

"Jika malam sudah datang atau sabda beliau, malam sudah gelap, maka tahanlah anak-anak kalian karena pada saat itu setan sedang berkeliaran. Jika telah berlalu beberapa saat dari waktu 'Isya', bolehlah kalian biarkan mereka, dan tutuplah pintu rumah dan sebutlah nama Allah, dan padamkanlah lampu-lampumu dan sebutlah nama Allah, dan tutuplah tempat minum serta bejanamu, walaupun engkau hanya sekedar melintangkan sesuatu di atasnya, dan sebutlah nama Allah". (HR al-Bukhari, Abu Dawud, dan Ahmad).

Selasa, 07 Maret 2023

Puasa Setelah Pertengahan Sya'ban Dilarang?

Hari ini kita telah memasuki tanggal 15 Sya’ban. Kita tahu dari banyak hadits bahwa Rasulullah Saw itu memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. Pada bulan ini terdapat banyak keutamaan dan berbagai macam peristiwa penting. Lalu, bagaimana hukum puasa setelah pertengahan (nishfu) Sya’ban? Masihkah disunnahkan untuk puasa atau justru menjadi terlarang? Berikut akan kami sampaikan keterangan yang dapat digunakan sebagai panduan. 

 

Terkait masalah ini terdapat riwayat dari Nabi Saw yang menyebutkan:

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا بَقِيَ نِصْفٌ مِنْ شَعْبَانَ فَلَا تَصُومُوا

 

Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Jika telah masuk pada pertengahan bulan Sya'ban, maka janganlah kalian berpuasa.” (HR Tirmidzi)

Dalam memahami isi hadits ini, para ulama berbeda pendapat, karena ada satu hadits yang melarang puasa setelah nishfu Sya’ban, dan dalam riwayat Imam al-Bukhari, Nabi juga melarang puasa dua atau tiga hari sebelum Ramadhan.

Senin, 06 Maret 2023

Amalan di Malam Nishfu Sya’ban

Membaca Yasin di Malam Nishfu Sya’ban

وَأَمَّا قِرَاءَةُ سُوْرَةِ يس لَيْلَتَهَا بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَالدُعَاءِ الْمَشْهُوْرِ فَمِنْ تَرْتِيْبِ بَعْضِ أهْلِ الصَّلاَحِ مِنْ عِنْدِ نَفْسِهِ قِيْلَ هُوَ الْبُوْنِى وَلاَ بَأْسَ بِمِثْلِ ذَلِكَ. - أسنى المطالب فى أحاديث مختلفة المراتب ص 234

“Adapun pembacaan surat Yasin pada malam Nishfu Sya’ban setelah Maghrib merupakan hasil ijtihad sebagian ulama, konon ia adalah Syaikh Al Buni, dan hal itu bukanlah suatu hal yang buruk”. (Syaikh Muhammad bin Darwisy, Asná al-Mathálib, 234)

وَمِنْ خَوَاصِ سُوْرَةِ يس) كَمَا قَالَ بَعْضُهُمْ أَنْ تَقْرَأَهَا لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ: اْلاُوْلََى بِنِيَّةِ طُوْلِ اْلعُمْرِ، وَالثَّانِيَةُ بِنِيَّةِ دَفْعِ الْبَلاَءِم وَالثالِثَةُ بِنِيَّةِ اْلإسْتِغْنَاءِ عَنِ الناسِ

“Di antara keistimewaan surat Yasin, sebagaimana menurut sebagian ulama, adalah dibaca pada malam Nishfu Sya’ban sebanyak 3 kali. Yang pertama, dengan niat meminta panjang umur, kedua niat terhindar dari bencana dan ketiga niat agar tidak bergantung kepada orang lain”. (Fathu al-Malik al-Majíd, 19)

Malam Nishfu Sya’ban dalam Pandangan Ulama

Abdullah bin Umar ra

عَنِ ابْنِ عُمَرَ بْنِ الخطابِ قَالَ خَمْسُ لَيَالِيَ لاَ يُرَدُّ فِيْهِنَّ الدُّعَاءُ لَيْلَةُ الْجُمْعَةِ وَأَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَلَيْلَتَا الْعِيْدِ (أخرجه البيهقي فِي شعب الإيمان رقم 3711 وفِي فضائل  اْلاَوْقات رقم 149 وعبد الرزاق رقم 7927

"Diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata: Ada 5 malam yang doa tidak akan ditolak. Yaitu doa malam Jumat, malam pertama bulan Rajab, malam Nishfu Sya'ban dan malam dua hari raya" (al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman No 3811 dan dalam Fadlail al-Auqat No 149, dan Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf No 7928)

Khalifah Umar bin Abdul Aziz

وَرَوَى الْخَطِيبُ فِِي غُنْيَةِ الْمُلْتَمِسِ بِِِإِسْنَادٍ إلََى عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ أَنَّهُ كَتَبَ إلََى عَدِيِّ بْنِ أَرْطَاةَ : "عَلَيْك بَِِأَرْبَعِ لَيَالٍ فِِي السَّنَةِ، فَإِنَّ اللهَ يُفْرِغُ فِيْهِنَّ الرَّحْمَةَ: أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، وَلَيْلَةُ الْفِطْرِ، وَلَيْلَةُ النَحْرِ" -التلخيص الحبير فِي تخريج أحاديث الرافعي الكبير ج - 2 / ص 265

Keshahihan Dalil Malam Nishfu Sya’ban

Hadits Pertama:

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : يَطْلُعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Dari Mu’adz bin Jabal, “Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Swt memperhatikan hambaNya (dengan penuh rahmat) pada malam Nishfu Sya’ban, kemudian Ia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (orang munafik yang menebar kebencian antar sesama umat Islam)”. (HR Thabrani fi Al Kabir no 16639, Daruquthni fi Al Nuzul 68, Ibnu Majah no 1380, Ibnu Hibban no 5757, Ibnu Abi Syaibah no 150, Al Baihaqi fi Syu’ab al Iman no 6352, dan Al Bazzar fi Al Musnad 2389. Peneliti hadits Al Haitsami menilai para perawi hadits ini sebagai orang-orang yang terpercaya. Majma’ Al Zawaid 3/395)

قَالَ الأ البَانِي فِِي "السِّلْسِلَةِ الصحِيْحَةِ" 3 / 135 : حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ، رُوِيَ عَنْ جماعَةٍ مِنَ الصحَابَةِ مِنْ طُرُقٍ مُختَلِفَةٍ يَشُدُّ بَعْضُهَا بَعْضًا وَهُمْ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ وَأَبو ثَعْلَبَةَ الخُشَنِِي وَعَبْدُ اللهِ بْنُ عَمْرٍو وَأَبو مُوْسَى الأشْعَرِي وَأَبو هُرَيْرَةَ وَأَبو بَكْرِ الصِّدِّيْقُ وَعَوْفُ بْنُ مَالِكٍ وَعَائِشَة