2. Membaca Basmalah
Setelah membaca ta’awwudz
secara perlahan, maka hendaklah surat al-Fatihah
diawali dengan bacaan basmalah.
Membaca
basmalah hukumnya wajib
karena ia merupakan
salah satu ayat
dari surat al-Fatihah. Oleh karena itu, jika ada orang yang shalat tanpa membaca basmalah maka shalatnya tidak sah.
Adapun dalil yang
menegaskan bahwa basmalah merupakan bagian
dari surat al-Fatihah adalah firman
Allah Swt berikut:
وَلَقَدْ أَتَيْنَاكَ سَبْعًا مِنَ الْمَثَانِيْ
وَالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ - الحجر: ٧
"Dan sungguh Kami telah berikan
kepadamu tujuh ayat yang berulang-ulang dan al-Qur'an
yang agung." (QS. al-Hijr: 87).
Dalam ayat
tersebut ada kalimat tujuh ayat yang berulang-ulang, dan yang dimaksud
dengan hal itu adalah surat al-Fatihah, sebab al-Fatihah itu terdiri dari tujuh
ayat yang dibaca secara berulang-ulang pada tiap-tiap rakaat shalat. Dalam
sebuah hadits dijelaskan:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ
قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ أُمُّ الْقُرْآنِ وَأُمُّ الْكِتَابِ وَالسَّبْعُ الْمَثَانِي - واه
أحمد وابو داود والترمذي
"Dari Abu
Hurairah ra beliau berkata, "Rasulullah Saw bersabda bahwa
al-hamdulillaahi rabbil 'aalamiin merupakan induk al-Qur'an, pokoknya al-Kitab,
serta surat al-sab'ul matsaani." (Sunan Abi Dawud, Juz
I, halaman 461 [1457], Sunan al-Tirmidzi, Juz V, halaman 297 [3124], Musnad
Ahmad bin Hanbal, Juz II, halaman 448 [9789], tergolong hadits hasan dan
shahih).