Allah
Swt berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم
مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُوْرِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ
لِّلْمُؤْمِنِيْنَ
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran
dari Tuhan-mu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada di dalam dada
dan petunjuk, serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus
[10]: 57)
Hidup dan matinya hati seseorang sangat bergantung
pada amal yang dilakukannya. Tatkala ketaatan menjadi kebiasaan yang menghiasi
kehidupan sehari-hari seorang hamba, maka sudah bisa dipastikan bahwa kehidupan
hati berlangsung dengan baik. Sebaliknya, bila kemaksiatan yang mewarnai hidup
seorang hamba, maka pun bisa
dipastikan bahwa kehidupan hatinya akan terganggu, bahkan bisa mematikannya.
Hal itu dikarenakan ketaatan
adalah sumber utama energi kehidupan bagi hati, sementara kemaksiatan merupakan
jalan utama masuknya racun yang akan menggerogoti kehidupan hati, yang lambat
laun membawa hati pada tahap kematian.