Yang perlu diingat bahwa kesunnahan membaca tawajjuh ini adalah sebelum membaca surat al-Fatihah pada rakaat pertama. Apabila seseorang telah membaca surat al-Fatihah, maka hilanglah kesunnahan membaca doa tawajjuh. Dalam kitab al-Fiqh al-Manhaji diterangkan:
تُسْتَحَبُّ قِرَاءَةُ التَّوَجُّهِ فِي افْتِتَاحَةِ الْمَفْرُوْضَةِ وَالنَّافِلَةِ لِلْمُنْفَرِدِ وَلِلْإِمَامِ وَالْمَأْمُوْمِ، بِشَرْطِ اَنْ لاَيَبْدَأَ بِقِرَاءَةِ الْفَاتِحَةِ بَعْدُ. فَإِنْ بَدَأَ بِهَا - وَقَدْ عَلِمْتَ اَنَّ الْبَسْمَلَةَ جُزْءٌ مِنْهَا - أَوْ بِالتَّعَوُّذِ، فَاتَتْ سَنِّيَّةُ قِرَاءَةِ التَّوَجُّهِ، فَلاَ يَنْبَغِى اَنْ يَعُوْدَ اِلَيْهِ وَلَوْكاَنَ نَاسِيًا. وَلاَ تُسْتَحَبُّ التَّوَجُّهُ فِيْ صَلاَةِ الْجَنَازَةِ، وَلاَ فِيْ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ اِذَا ضَاقَ وَقْتُهَا بِحَيْثُ اِنِ اشْتَغَلَ بِقِرَاءَةِ التَّوَجُّهِ اَنْ يَخْرُجَ الْوَقْتُ - الفقه المنهجي، ج١ص١٥٠
"Disunnahkan membaca tawajjuh ketika memulai shalat fardhu dan shalat sunnah. Baik shalat sendirian, ataupun bagi imam dan makmum (jika berjamaah), dengan syarat orang itu belum memulai membaca surat al-Fatihah. Jika ia telah membaca al-Fatihah --padahal ia tahu bahwa basmalah merupakan bagian dari surat al-Fatihah-- atau membaca ta'awwudz, maka hilanglah kesunnahan membaca tawajjuh tersebut. Ketika itu, orang itu tidak usah kembali lagi untuk membaca tawajjuh. Tawajjuh tidak disunnahkan dalam shalat jenazah, begitu pula ketika shalat fardhu yang waktunya hampir habis, yakni bila ia membaca tawajjuh, maka dikhawatirkan waktu shalat akan habis." (al-Fiqh al-Manhaji, Juz I, halaman 50).