Senin, 26 Juni 2023

Hisablah Diri Kalian

Diriwayatkan bahwa dalam salah satu khutbahnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq ra pernah berpesan:

“Hisablah diri kalian sebelum tiba waktu penghisaban kalian. Sungguh, tidaklah suatu kaum itu meninggalkan jihad fi sabilillah, kecuali Allah akan menimpakan kefakiran pada mereka. Dan tidaklah perbuatan zina itu merebak dalam suatu kaum, kecuali Allah akan menimpakan siksa-Nya pada mereka.” (Kitab Kanzul Ummal pada hadits nomor 14114).

Tegukan Hikmah

Di sini Abu Bakar Ash-Shiddiq ra memberikan nasehat kepada kita agar sesegera mungkin menghisab diri sendiri, sebelum tiba saat penghisaban yang akan dilakukan Allah pada kita. Menghisab diri sendiri artinya melakukan penimbangan atas amal kebaikan yang mendatangkan pahala yang telah kita lakukan dan amal keburukan yang mendatangkan dosa yang juga telah kita lakukan. Perhatikanlah, mana di antara keduanya yang lebih banyak. Yang terbaik adalah selalu menduga bahwa keburukan kita jauh lebih banyak daripada kebaikan. Sikap ini akan membuat kita senantiasa terdorong untuk melakukan amal kebajikan.

Nasehat ini juga mengajarkan kepada kita agar jangan pernah meninggalkan jihad fi sabilillah, karena ia merupakan salah satu bentuk amal yang paling utama. Namun demikian, janganlah jihad diartikan hanya sebagai perang, karena perang hanya salah satu dari sekian banyak makna jihad. Jihad fi sabilillah adalah berjuang dengan sungguh-sungguh menegakkan nilai-nilai yang mendatangkan keridhaan Allah. Karena tujuan dari jihad itu adalah menggapai ridha Allah, maka hendaklah ia dilaksanakan dengan cara-cara yang diridhai Allah. Orang yang dalam dirinya sama sekali tak memiliki semangat untuk menegakkan nilai-nilai yang mendatangkan keridhaan Allah, maka sungguh ia menjadi seorang manusia yang sangat fakir dalam keimanan. Boleh jadi hidupnya bergelimang harta, namun sebenarnya ia hidup dalam kemiskinan, yakni miskin iman.

Melalui nasehat ini juga Abu Bakar Ash-Shiddiq ra mengingatkan kita agar menjauhi zina dan segala macam jalan yang bisa mengantarkan manusia kepadanya. Hendaklah setiap diri berusaha menciptakan jarak sejauh mungkin dengan jalan-jalan yang menuju kepada perzinahan, agar zina tidak menjadi kebiasaan yang hidup tengah-tengah suatu kaum. Seandainya zina telah menjadi hal biasa bagi suatu kaum, maka tak ada yang layak mereka peroleh dari sisi Tuhan selain siksa-Nya.

Oleh karena itu, hisablah diri sebelum Allah menghisabnya, berjuanglah menegakkan segala amal yang diridhai Allah, dan jauhi zina serta jalan-jalan yang mengarah kepadanya, niscaya Allah akan menyediakan bagi kita keberkahan dan pahala yang luar biasa dari sisi-Nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar