Minggu, 16 Agustus 2015

Beginilah Jika Bersaudara

Ada dua orang bersaudara bekerja sama menggarap ladang milik keluarga mereka. Si kakak telah menikah dan memiliki keluarga yang cukup besar. Si adik masih lajang dan berencana untuk tidak menikah. Saat musim panen tiba, mereka selalu membagi hasil panen sama rata.

Pada suatu hari, si adik berkata dalam hatinya, "Tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku masih lajang dan kebutuhanku hanya sedikit."
Akhirnya si adik mengambil sekarung padi miliknya, dan dengan diam-diam meletakkan karung tersebut di lumbung milik kakaknya. Sekarung ia anggap cukup untuk mengurangi beban si kakak dan keluarganya.

Si kakak yang sudah menikah pun merasa gelisah dengan nasib adiknya. Ia berpikir, "Tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku memiliki istri dan anak-anak yang akan merawatku kelak saat usiaku tua. Sedangkan adikku tak punya siapa-siapa, tidak akan ada yang peduli jika ia tua nanti. Ia berhak memperoleh hasil lebih dibanding aku."


Setiap malam secara diam-diam si kakak selalu mengambil sekarung padi dari lumbung miliknya dan memasukkan ke dalam lumbung milik adik satu-satunya itu. Ia berharap satu karung itu dapat mengurangi beban adiknya kelak. Demikianlah selama bertahun-tahun, kedua saudara itu saling menyimpan rahasia. Dan, padi di lumbung tak pernah berubah jumlahnya.

Pada suatu malam, keduanya bertemu saat memindahkan sekarung hasil panen ke masing-masing lumbung mereka. Di saat itulah, mereka sadar dan menangis seraya saling berpelukan. Mereka tahu, dalam diam, ada cinta sangat dalam yang selama ini menjaga persaudaraan mereka. Ada harta yang justru menjadi perekat cinta di antara mereka berdua.

Pesan Inspiratif:

Untuk mengungkap hikmah dan pelajaran dari kisah tersebut hanya ada satu kalimat singkat yang bisa disampaikan di sini, yakni, begitulah seharusnya kita menjalani persaudaraan. (J.R)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar