Minggu, 17 Juli 2022

Ada Kehinaan dalam Ketamakan

Imam Syafi’i berkata di dalam syairntya:

حَسْبِيْ بِعِلْمِيْ إِنْ نَفَعْ # مَا الذُّلُّ إِلَّا فِي الطَّمَعْ

مَنْ رَاقَبَ اللهَ رَجَعْ # مَا طَارَ طَيْرٌ وَارْتَفَعْ إِلَّا كَمَا طَارَ وَقَعْ

Ilmuku sudah cukup untukku apabila ia berguna

Kehinaan hanya terjadi jika kita bersifat tamak

Orang yang merasa diawasi Allah, akan kembali ke jalan yang benar

Burung-burung yang terbang dan membumbung tinggi akhirnya hinggap kembali ke tempat semula

Keterangan:

Pepatah mengatakan, “Sesungguhnya, ilmu itu lebih baik daripada harta. Dengan ilmu, seseorang bisa mendapatkan harta, tetapi tidak sebaliknya. Sebab, harta tidaklah dapat mendatangkan ilmu.”

Siapa saja yang diberi Allah Swt ilmu yang bermanfaat, maka sudah sepantasnya ia bersyukur atas sesuatu yang diberikan kepadanya. Sudah sepantasnya pula ia merasa hidup mulia dan lega atas ilmu yang dimilikinya. Janganlah ia sampai bersusah payah mengejar harta dunia bagaikan orang yang tak punya apa-apa. Sungguh, betapa banyak kehinaan dan ketamakan mencekik leher orang-orang lantaran ia tak bersyukur dengan apa yang dimilikinya.

Orang yang merasa diawasi Allah Ta’ala ia akan kembali ke jalan yang benar bila ia melakukan kesalahan yang tak disadarinya. Ia juga tidak akan bersikap berlebihan hingga loncat-loncat bila mendapat kesenangan dan kedudukan yang mulia secara cepat. Ia sadar betul seberapa tinggi pun burung terbang pada akhirnya akan kembali ke tempatnya semula.

Demikianlah, seyogianya kita senantiasa melakukan muhasabah, melihat diri kita secara utuh, agar kita benar-benar merasakan dan menyadari bahwa kita hidup di dunia kenyataan, bukan hidup dalam dunia angan-angan, ilusi, dan ketamakan yang fana.

Wallahu a’lam     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar