Rabu, 14 September 2022

Qalbun Salim

Syaikh Muhamad Yusuf al-Kandahlawi di dalam kitab Hayat al-Shahabah menceritakan sebuah hadits tentang sahabat Nabi yang bernama Abu Dujanah. Ketika Abu Dujanah sakit keras, sahabat yang lain berkunjung kepadanya.

Tetapi menakjubkan, walaupun wajahnya pucat pasi, Abu Dujanah tetap memancarkan cahayanya, bahkan hingga akhir hayatnya. Kemudian sahabat bertanya kepadanya, “Apa yang menyebabkan wajahmu bersinar?” Abu Dujanah menjawab, “Ada amal yang tidak pernah aku tinggalkan dalam hidup ini. Pertama, aku tidak pernah berbicara tentang sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Kedua, aku selalu menghadapi sesama kaum muslim dengan hati yang bersih, yang oleh al-Qur’an disebut qalbun salim.

***

Al-Qur’an menyebut kata qalbun salim ini ketika Allah Swt berfirman tentang suatu hari yang tidak ada seorang pun yang datang kepada-Nya dengan selamat kecuali yang membawa hati yang bersih.

يَوْمَ لاَ يَنْفَعُ مَالٌ وَلاَ بَنُونَ، إِلاَّ مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ

“Pada hari itu tidak ada manfaatnya di hadapan Allah harta dan anak-anak kecuali orang yang datang dengan hati yang bersih.” (QS. Asy-Syu’ara: 88-89)

Di dalam Islam, Rasulullah Saw yang mulia sejak awal dakwahnya mengajarkan kepada kaum muslim untuk memperlakukan kaum muslim yang lain sebagai saudaranya sendiri. Al-Qur’an mengatakan bahwa salah satu tanda orang yang beriman adalah menjalin persaudaraan dengan sesama orang beriman lainnya.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara...” (QS. al-Hujurat: 10)

Al-Qur’an menggunakan kalimat yang disebut adat al-hasr, yaitu “innama” –artinya, yang tidak sanggup memelihara persaudaraan itu tidak termasuk orang yang beriman.

Imam al-Ghazali ketika menyebut ayat ini juga menegaskan bahwa orang yang beriman sajalah yang dapat memelihara persaudaraan dengan sesama kaum muslim. Hanya yang beriman saja yang dapat menumbuhkan kasih sayang kepada kaum muslim. Rasulullah Saw bersabda:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِه -رواه البخاري ومسلم

“Tidak beriman di antara kamu sebelum kamu mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Saw yang mulia menyebutkan bahwa salah satu tanda orang yang beriman itu adalah mempunyai kecintaan yang tulus kepada kaum muslim.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar