Rabu, 14 September 2022

Sujud Pertama

Sujud merupakan rukun dalam shalat. Dilaksanakan setelah i'tidal dengan sempurna. Turun untuk sujud disertai dengan bacaan takbir tanpa mengangkat kedua tangan. 

Imam al-Ghazali menjelaskan:

ثُمَّ اسْجُدْ مُكَبِّرًا غَيْرَ رَافِعِ الْيَدَيْنِ وَضَعْ أَوَّلاً عَلَى اْلأَرْضِ رُكْبَتَيْكَ ثُمَّ يَدَيْكَ ثُمَّ جَبْهَتَكَ مَكْشُوْفَةً وَضَعْ أَنْفَكَ مَعَ الْجَبْهَةِ - بداية الهداية : ٤٩

"Kemudian sujudlah seraya mengucapkan takbir, tanpa mengangkat kedua tangan. Pertama kali letakkan kedua lututmu, kemudian kedua tangan, lalu dahimu dalam keadaan terbuka, dan sentuhkan pula hidung ke tempat sujud bersamaan dengan dahi." (Bidayah al-Hidayah: 49).

Cara seperti ini disarikan dari hadits Nabi Saw:

عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ يَضَعُ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ - رواه ابو داود والترمذي والنسائي وابن ماجه

"Dari Wa'il bin Hujr ia berkata, "Saya melihat Rasulullah Saw ketika sujud, meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya (ke tempat sujud). Dan ketika berdiri dari sujud, mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya." (Sunan Abi Dawud, Juz I, halaman 282 [838], Sunan al-Tirmidzi, Juz II, halaman 56 [268], Sunan al-Nasa'i, Juz II, halaman 206 [1089], Sunan Ibn Majah, Juz II, halaman 286 [882]).

Sujud yang sah dan sempurna adalah ketika seluruh anggota sujud yang tujuh diletakkan secara sempurna di tempat sujud.

اَلسُّجُوْدُ مَرَّتَيْنِ. بِأَنْ يَضَعَ جَبْهَتَهُ مُصَلاَّهُ مَكْشُوْفَةً مُتَثَاقِلاً بِهَا وَمُنْكِسًا وَيَضَعَ شَيْأً مِنْ رُكْبَتَيْهِ وَمِنْ بُطُوْنِ كَفَّيْهِ وَمِنْ بُطُوْنِ أَصَابِعِ رِجْلَيْهِ - سلم التوفيق : ٣١

"Sujud dua kali. Caranya adalah meletakkan dahi ke tempat sujud dalam keadaan terbuka dan agak ditekan, serta kepala lebih rendah daripada pantat. Kemudian meletakkan kedua lutut, kedua telapak tangan serta bagian dalam jari-jari kaki." (Sullam al-Taufiq: 31).

Disebutkan dalam hadits:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ عَلَى الْجَبْهَةِ وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ وَالْيَدَيْنِ وَالرُّكْبَتَيْنِ وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ وَلاَ نَكْفِتُ الثِّيَابَ وَالشَّعَرَ - رواه البخاري ومسلم

"Dari Ibn Abbas ra ia berkata, "Nabi Saw bersabda, "Saya diperintahkan untuk sujud pada tujuh tulang (anggota badan). Dahi --dan Nabi Saw memberi isyarat dengan tangan ke hidungnya--, kedua tangan, kedua lutut dan jari-jari kaki. Dan Nabi Saw juga memerintahkan agar kami tidak melipat baju atau menggulung rambut ketika shalat." (Shahih al-Bukhari, Juz I, halaman 280 [779], Shahih Muslim, Juz I, halaman 354 [228]).

Bagi laki-laki, posisi tangan direnggangkan. Sedangkan perempuan adalah merapatkan kedua tangan. Di dalam hadits:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَالِكٍ ابْنِ بُحَيْنَةَ اْلأَسْدِيِّ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ فَرَّجَ بَيْنَ يَدَيْهِ حَتَّى نَرَى إِبْطَيْهِ - رواه البخاري ومسلم

"Dari Abdullah bin Malik bin Buhainah al-Asadi, ia berkata, "Nabi Saw sujud dengan merenggangkan kedua tangannya sehingga kami bisa melihat (lengan baju) di ketiaknya." (Shahih al-Bukhari, Juz III, halaman 1307 [3371], Shahih Muslim, Juz I, halaman 365 [236]).

عَنْ يَزِيْدَ بْنِ أَبِيْ حُبَيْبٍ : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى امْرَأَتَيْنِ تُصَلِّيَانِ فَقَالَ إِذَا سَجَدْتُمَا فَضُمَّا بَعْضَ اللَّحْمِ إِلَى اْلأَرْضِ فَإِنَّ الْمَرْأَةَ لَيْسَتْ فِي ذَلِكَ كَالرَّجُلِ - رواه البيهقي

"Dari Yazid bin Hubaib, pada suatu ketika Rasulullah Saw berjalan dan bertemu dengan dua orang perempuan yang sedang shalat. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, "Jika engkau sujud maka rapatkanlah sebagian daging ke tempat sujud, karena dalam hal ini perempuan tidak sama seperti laki-laki." (Sunan al-Baihaqi, Juz II, halaman 223 [3016]).

Ketika sujud wajib tuma'ninah, dan disunnahkan membaca tasbih paling sedikit tiga kali, sebagaimana kesunnahan membaca tasbih ketika ruku'. Bacaan tasbih ketika sujud adalah:

سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

[Subhaana rabbiyal a'laa wabihamdih]

"Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi dan dengan memuji kepada-Nya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar